Ilusi Uang Kertas |
Kini saatnya saya memulai membongkar sepak terjang Bos saya (Iblis) hingga manusia terjerumus baik dunia maupun akhirat. Buat yang belum kenal siapa saya, monggo di baca artikel launching saya!
Kembali saya sampaikan, meski kami satu visi (menjerumuskan manusia), sejatinya pekerjaan saya dengan si Bos berbeda. Saya di tugaskan untuk menggoda manusia agar melakukan printilan pelanggaran terhadap ajaran Tuhan. Contoh, membisikan orang untuk gemar berzinah, mencuri, judi, meneguk khamar, paling banter memprovokasi mereka untuk bertengkar hingga saling bunuh. Pada dasarnya saya hanya menstimulus kegalauan manusia yang tumbuh sebagai akibat ulah Bos saya.
Bos lebih memiliki visi kedepan dalam menyesatkan sekaligus membuat manusia menderita. Mungkin itulah sebabnya bos di anggap Tuhan sebagai makhluk yang lebih pintar jika dibandingkan makhluk seangkatannya (Malaikat). Menggoda manusia seperti yang saya kerjakan, jelas bukan levelnya. Bos mengerjakan hal yang lebih besar, yakni membuat sistem penyesatan namun di anggap sebagai langkah kemajuan dan kebaikan oleh manusia (penyesatan terselubung).
Kerusakan dan kesengsaraan manusia dalam skala masif adalah misi Bos saya. Jujur saja, ketugasan saya terkadang tidak mempan untuk orang-orang yang tebal imannya. Tapi pekerjaan bos, dengan mudah mampu melibatkan dan menggelincirkan mereka semua kejurang kesengsaraan. Sedikit bocoran, bahwa tragedi krisis ekonomi di Asia Tenggara tahun 1997 adalah salah satu prestasi besar Bos kami.
Penyesatan Lewat Uang Kertas
Menjadikan uang kertas (Flat Money) sebagai pondasi transaksi dunia adalah salah satu contoh masterpiece Bos saya. Sebenarnya manusia pernah mencapai model transaksi pengganti barter yang paling ideal, yakni saat emas dan perak (logam mulia) di jadikan alat tukar. Namun bodohnya mereka tidak melihat itu sebagai puncak kebaikan berekonomi.
Bos kami melihat ini sebagai peluang untuk memulai proses penjerumusan. Dengan dalih lebih praktis, lebih mudah di bawa dan lebih modern, kami memperkenalkan uang kertas yang tak berharga untuk di jadikan alat tukar pengganti emas. Saat itu kami pun di minta untuk bantu-bantu membisikan kemanusia bahwa logam mulia itu kuno, tidak praktis alias bikin ribet.
Awalnya bos kami menyusun strategi dengan menawarkan uang kertas untuk di tukarkan dengan emas atau perak. Jadi uang kertas yang beredar adalah pengganti logam mulia (di backup), dan ini memang terasa baik-baik saja. Namun bukan si Bos namanya kalo tidak ada maksud terselubung. Bos punya visi menjadikan uang kertas sebagai alat exploitasi. Tidak hanya merugi, manusia juga harus menghilangkan nilai-nilai kebaikan, dan sengsara karena uang kertas.
The Green Evil
Bos kami menyebutnya The Green Evil. Bos bilang kepada kami, bahwa uang kertas bisa menjadi ilusi berbahaya untuk manusia dan mendekatkan kita pada kemenangan. Itulah kehebatan si Bos, selalu mampu mengubah apa yang sejatinya buruk menjadi tampak baik dan berguna bagi manusia. Agar rancangan bos terealisasi, kami diminta mencari kolega-kolega yang tepat. Bos mentargetkan para penguasa intuisi untuk di bujuk sebagai kolega kami. Pasalnya mereka ini bisa mendikretkan berlakunya The Green Evil, dan membuat nya memiliki nilai setara dengan logam mulia.
Namun sebelum kami eksekusi, Bos cerita, bahwa ia memiliki kolega-kolega manusia yang mendukungnya sejak dulu hingga saat ini. Dari dulu para kolega bos ini sudah mahir menduduki suatu jabatan penting di sebuah negara. Jangankan sebuah negara, jabatan pemuka agama sentral seperti Paus pun sudah kami duduki berkat mereka.
Singkat kata, negara dengan mayoritas umat Kristen terbesar telah kami genggam. Nama negara itu Amerika Serikat (AS). Bos bilang, sebelum AS kami kuasai, JFK adalah salah orang yang paling menyebalkan dan perlu di tumpas. Mengapa demikian ? Pasalnya JFK tau perihal ilusi uang kertas yang bos rencanakan.
Berkat bibingan si Bos, akhirnya kolega manusia kami telah mendapatkan kepercayaan untuk mencetak uang dollar AS. Institusi swasta yang kami buat itu bernama The Federal Reserve (The FED). Pasti anda baru tahu ya, kalo uang dollar AS di cetak oleh swasta ? Ha ha, saya tertawa geli pertama kali mendengar cerita ini sambil bertanya, kok mereka mau ya kami bodohi? Bagi kami The FED adalah swasta yang memegang monopoli kredit, guna menerkam rakyat AS dan dunia, untuk keuntungan kami dan para kolega manusia kami.
Terlepas bagaimana prosesnya, itu sudah menjadi fakta dan menjadi bukti kesuksesan kami. Kata senior saya (setan juga), waktu itu dia juga turut mengkampanyekan bahwa Flat Money itu As Good As Gold, dan itu berhasil. dollar AS menjadi uang kertas tersukses sepanjang sejarah dunia. Tidak hanya di gunakan di dalam negeri, di kancah internasional dollar AS juga telah menjadi mata uang transaksi global, mayoritas negara-negara telah menjadikan dollar sebagai cadangan devisa utama.
Uang Kertas adalah Cek Kosong
Uang kertas itu sejatinya sama seperti cek. Maka dalam logika keuangan, cek tidak berbeda dengan hutang. Si Penulis cek (The FED) memiliki hutang pada penerima cek (masyarakat). Seharusnya bisa saja si penerima cek datang ke Bank yang di tunjuk untuk mencairkan ceknya. Namun faktanya hal itu tidak pernah terjadi dan si penulis cek terbebas dengan hutangnya, dan semakin ketagihan untuk membuat cek baru.
Pencitraan kami sebagai The FED dan di percaya pemerintah telah melalaikan para penerima uang untuk menelaah apakah cek itu benar bisa di tukar atau tidak. Mereka telah kadung percaya dan justru menjadikan cek “tanda tanya” itu sebagai alat tukar yang juga di terima oleh manusia lain (di pindah-pindah). Ha ha ha …
Sudah nyambung belom ? Oke saya perjelas lagi deh, dengan hak mencetak uang yang jatuh kepada kami, maka kesempatan berbuat curang dengan mencetak uang tanpa backup logam mulia jelas terbuka lebar. Oleh karenanya kami juga membuat kebijakan ilusi dengan nama Fractional Reserve Requirement (FRR), agar siasat kami mencetak dollar tanpa backup emas ini tidak ketahuan. Soal FRR nanti saya bahas di artikel lain yak! Yang jelas pencitraan dan cek kosong kami telah sukses menipu manusia, kecuali para pemipin kritis seperti Thomas Jeferson (Presiden AS ke-3), Andrew Jackson (Presiden AS ke-7), Woodrow Wilson (Presiden AS ke-28) atau John F Keneddy (Presiden AS ke-35).
Eksploitasi Manusia dengan Uang Kertas
Program The Green Evil telah masuk kedalam sistemik kehidupan manusia, dan tinggal tunggu hasil saja. Kesengsaraan, kekacauan, perpecahan hingga peperangan akan terus tumbuh subur.
Kami tambahkan pemanis pada setiap lembar dollar dengan menuliskan “In God We Trust”. Kata-kata itu kami rancang sebagai tameng dari segudang maksud busuk kami kepada manusia ber Tuhan. Jembatan bagi umat beragama dunia seolah menjadi terhubung dengan penggunaan uang kertas.
Konvertibilitas dollar terhadap emas telah dicabut (1971), dan mulai saat itu dollar diserahkan sepenuhnya pada pasar, tanpa backup emas secuil pun. Peluang besar tujuan kami semakin terbuka, rezim moneter dunia telah di tangan kolega kami. Logam mulia yang langka, telah kami gantikan dengan kertas yang melimpah. Kertas itu tinggal kami cap, kami tanda tangani dan jadilah setara dengan Emas, “As Good As Gold”. Padahal “We Creating Money from Nothing”.
Selama mereka mencintai Flat Money, inflasi akan terus kami proses menjadi suatu hal yang pasti di alami semua negara dimasa depan. Manusia akan terus ter eksploitasi, dan kesetanan bekerja demi uang. Mereka akan menjadi gila, menjadi tidak punya malu, saling membunuh dan menjadi tidak manusiawi karena uang.
Seperti yang telah di jelaskan Admin pada artikel “Bunga Perbankan” Kami tambahkan Riba pada sisem moneter kami, agar ekspolitasi terus belipat ganda, dan kesengsaraan semakin pelik. Tidak hanya itu, kondisi semakin membaik dengan adanya kartu kredit dan uang elektronik. Ilusi mem backup ilusi. Ha ha ha ha ha ha
Buka juga :
0 Comments