Header Ads

Ada Air diatas Langit

Ada Air diatas Langit


Tidak ada yang bisa membantah bahwa birunya langit begitu indah dan menakjubkan. Namun pernahkah anda bertanya dari mana asal warna biru tersebut? Mengapa langit berwarna biru?

Sebagai manusia ber Tuhan, kami telah meyakini bahwa proses penciptaan langit dan bumi merupakan rahasia ilahi yang tidak perlu dibahas dan dipertanyakan lagi asal usulnya. Sehingga cukuplah di imani saja bahwa proses penciptaan langit dan bumi pastilah terjadi.

“Aku tidak menghadirkan mereka untuk menyaksikan penciptaan langit dan bumi dan tidak (pula) penciptaan diri mereka sendiri, dan tidaklah aku mengambil orang-orang yang menyesatkan itu sebagai penolong”
(QS Al-Kahfi(18): 51)

Maka sebaik apapun manusia meneliti dan menelaah asal-usul atau proses terjadinya langit dan bumi, tetap saja tidak akan pernah mencapai kebenaran yang hakiki, karena tidak pernah ada seorang manusiapun yang menjadi saksi pada saat langit dan bumi kita ini di bentuk oleh sang maha pencipta.

Penciptaan Langit dan Bumi di dalam Kitab Suci

Namun Allah memberitahukan secara umum bagaimana tahapan-tahapan Ia menciptakan langit dan bumi beserta isinya melalui kitab suci. Dalam keyakinan islam, percaya kepada kitab-kitab Allah (Taurat, Zabur, Injil, Al Quran) adalah suatu keharusan sebagai bukti keimanan umat islam kepada Allah swt (Rukun Iman ke 3). Untuk itu kami akan membahas apa yang menjadi judul artikel ini melalui sudut pandang kitab suci yakni Injil dan Al-Quran.

Injil, Kejadian, Bab 1 (Perjanjian Lama)

    1.Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.
    2.Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.
    3.Berfirmanlah Allah: “Jadilah terang.” Lalu terang itu jadi.
    4.Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap.
    5.Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama.

QS Al-A’Raaf(7): 54

“Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.”

QS Qaf(50): 38

“Dan sungguh Kami telah menciptakan langit dan bumi serta segala yang ada diantara keduanya dalam 6 hari, dan kami sedikitpun tidak ditimpa keletihan.”

Apa yang dikatakan injil dan Al-Quran memiliki kesamaan antara lain sebagai berikut :

    1.Adanya pernyataan dari Allah bahwa Ia lah yang menciptakan langit, bumi, gelap, terang, siang, malam, matahari, bulan dan bintang.
    2.Langit dan Bumi adalah awal dari penciptaan alam (tempat dimana kehidupan mahluk ciptaan Nya akan berlangsung).

Asal-usul Alam semesta menurut Sains Modern

Apa yang di sampaikan dalam kitab suci jelas bertolak belakang dengan apa yang sains modern ajarkan mengenai asal usul alam semesta. Menurut sains modern, bumi hanyalah sebagian kecil dari sistem tata surya di jagat raya yang kita kenal dengan sebutan Galaksi, sebagai akibat dari terjadinya “Big Bang” (dentuman besar). Teori ini pertama kali dikemukakan oleh seorang kosmolog Belgia bernama Abbe Georges Lemaitre.

Ia berasumsi bahwa “Peristiwa Big Bang terjadi 15 milyar Tahun yang lalu. Pada awalnya alam semesta berasal dari gumpalan super atom berbentuk bola api berukuran sangat kecil. Saking kecilnya, bola api itu lebih dipandang seperti titik dengan volume nol.” Gumpalan super atom itu memiliki massa jenis yang sangat tinggi dengan suhu mencapai 1.000.000.000.000°C. Gumpalan inilah yang akhirnya meledak sehingga memuntahkan seluruh isi dari alam semesta termasuk bumi diantaranya.

Bumi seolah digambarkan sebagai suatu ciptaan yang tak berarti, sangat kecil diantara luas dan besarnya bima sakti dan terjadi karena suatu ketidak sengajaan, yakni ledakan Big Bang.

Apa yang di diutarakan Abbe telah menjadi sains modern dan menjadi kepercayaan. Namun jika kita menelaah dari sudut pandang agama, semua jelas bertentangan dengan kitab suci dan ini merupakan penyesatan dari nilai-nilai ketuhanan,

“…dan tidaklah aku mengambil orang-orang yang menyesatkan itu sebagai penolong” QS Al-Kahfi: 51.

Dalam kitab suci jelas di sampaikan bahwa bumi diciptakan dengan penuh persiapan. Persiapan untuk siapa? Persiapan untuk kita dan semua mahluk Allah. Bumi dibuat melalui proses yang cukup panjang, dan Ia menjadikan bumi itu spesial dan sangat berarti. Sebuah sistem kehidupan berbentuk alam untuk kebaikan manusia dan seluruh mahluk ciptaan Nya.

Air diatas Langit dan Air dibawah Langit

Injil, Kejadian, Bab 1 (Perjanjian Lama)

    6.Berfirmanlah Allah: “Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air.”
    7.Maka Allah menjadikan cakrawala dan Ia memisahkan air yang ada di bawah cakrawala itu dari air yang ada di atasnya. Dan jadilah demikian.
    8.Lalu Allah menamai cakrawala itu langit. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kedua.
    9.Berfirmanlah Allah: “Hendaklah segala air yang di bawah langit berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering.” Dan jadilah demikian.
    10.Lalu Allah menamai yang kering itu darat, dan kumpulan air itu dinamai-Nya laut. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.

QS. Hud(11): 7

Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah singgasana-Nya (sebelum itu) di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya, dan jika kamu berkata (kepada penduduk Mekah): “Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan sesudah mati”, niscaya orang-orang yang kafir itu akan berkata: “Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata”.

QS. Al-Mukminun(23): 18

“Kami telah menurunkan air dari langit dalam kadar tertentu, kami diamkan air itu dibumi dan kami mampu untuk menghilangkannya,”

Dari ayat yang terkandung dalam Injil dan Al Qur’an diatas, kita dapat menjawab pertanyaan, diatas langit ada apa? So, dapat di tarik kesimpulan bahwa Tuhan memberitahukan bahwa “ada air diatas langit kita ini”, Injil mengatakan dengan jelas bahwa diciptakan langit sebagai pemisah antara air yang ada di bawah dengan air yang ada diatas. Air dibawah langit adalah lautan yang selama ini kita telah tahu. Namun bagaimana dengan air yang diatas ?

Dalam Al-Quran keberadaan air diatas langit ini pun di sebutkan dengan bahasa yang lebih halus, bahwa “Air diturunkan dari langit” yang juga dikuatkan oleh hadist dibawah ini :

Juga seperti yang diriwayatkan oleh Adz-Dzahabi dalam ringkasan kitab ‘Al-Uluw’ (hal. 35) dari Abdullah bin Amr dia berkata, “Allah telah menciptakan air di atas langit yang ke tujuh dan menjadikan di atas air adalah Arasy.” (Syekh Al-Albany menyatakan bahwa sanad hadits ini shahih).

Air diatas Langit Berbeda dengan Hujan

Hujan memang berasal dari awan dan ini berbeda dengan Air diatas langit yang dimaksudkan pada ayat diatas.

QS An Nur(24): 43

Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan.

Injil, Kejadian, Bab 1 (Perjanjian Lama)

    14.Berfirmanlah Allah: “Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun,
    15.dan sebagai penerang pada cakrawala biarlah benda-benda itu menerangi bumi.” Dan jadilah demikian.
    16.Maka Allah menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan menjadikan juga bintang-bintang.
    17.Allah menaruh semuanya itu di cakrawala untuk menerangi bumi.

Dari ayat pada Injil tersebut di jelaskan bahwa benda-benda penerang yakni matahari (penerang besar), bulan (penerang yang lebih kecil) serta bintang-bintang, berada di cakrawala / langit, dimana langit adalah pemisah antara air yang diatas dengan yang di bawah. Sementara awan, berada di bawah benda penerang tersebut. Maka ayat-ayat injil tersebut tidak membicarakan mengenai air hujan, melainkan air yang bebeda, yakni yang berada diatas langit.

Penelitian Air diatas Langit

Bukti ilmiah resmi mengenai ada air diatas langit memang belum pernah di rilis. Namun para peneliti rumahan dari komunitas bumi datar melakukan beberapa penelaahan yang membuktikan bahwa memang ada air diatas langit seperti yang di tampilkan dalam video dibawah ini.

Dari sini terkorelasilah mengapa para peyakin bumi datar meyakini, bahwa langit tidak dapat di tembus dan luar angkasa, planet-planet serta satellite patut dipertanyakan keberadaanya. Mereka meyakini bahwa Elite Gobal lah biang keladi dari seluruh kebohongan mengenai wujud asli dari alam semesta ini. Mereka lah yang mengajarkan dogma bumi bola, mencetak ilmuan hoax dan segala teori pendukungnya untuk keuntungan bisnis tanpa batas, demi menguasai manusia diluar mereka, serta untuk menjauhkan manusia dari nilai-nilai ketuhanan berkedok sains modern. Merekalah Al Masih – Ad Dajjal.

Mengapa Langit Berwarna Biru?

Anyway, sebenarnya langit berwarna biru bukan karena diatasnya ada air, melainkan karena pembiasan cahaya yang terhambur di atmosfer bumi yang disebut dengan Rayleigh. Hamburan Rayleigh adalah hamburan elastis dari gelombang elektromagnetik (termasuk cahaya). Cahaya matahari yang terhambur menjadi beberapa warna yang kita bisa lihat pada warna pelangi. Namun hamburan warna biru merupakan warna yang paling dominan dibandingkan hamburan warna yang lain. Sejatinya langit tidak berwarna.

Hal ini kami simpulkan setelah menelaah video dibawah ini:

Dalam video yg diambil dengan menggunakan dogcam dari balon udara itu terlihat, bahwa matahari bersinar terik, namun terlihat juga bahwa dibelakang matahari berwarna hitam alias gelap. So, “the waters above” agaknya ada diatas langit hitam itu, yang menurut Hadist ada dilapisan ke tujuh, tepat dibawah Arsy tempat Tuhan bersemayam.

Buka juga :

Post a Comment

0 Comments