Header Ads

Buku Petunjuk Cara Mengoperasikan Komputer Tertua Sedunia

Buku Petunjuk Cara Mengoperasikan Komputer Tertua Sedunia


Zuse Z4 adalah komputer digital pertama, dibikin Nazi pada 1945 dan masih terawat di museum Munich. Selama ini ahli komputer dan sejawaran sulit mengoperasikannya karena buku petunjuk hilang.

Komputer digital pertama di dunia masih tersimpan dan kondisinya terawat dengan baik di Museum Deutsches, Kota Munich, Jerman. Masalahnya cuma satu: ahli komputer maupun sejarawan kebingungan mengoperasikan komputer itu, karena sistemnya sangat berbeda dari komputer yang kita kenal sekarang. Mereka bisa menghidupkan komputernya dan memakainya untuk fungsi sederhana, tapi sebetulnya mesin tersebut bisa melakukan lebih banyak hal, cuma caranya belum diketahui.

Untungnya penemuan beberapa arsip di Kota Zurich, Swiss, bisa mengakhiri kebingungan itu. Sejarawan memastikan kalau dokumen dari Zurich merupakan buku petunjuk pengoperasian Zuse Z4, nama komputer digital tertua yang ada di Jerman. Buku itu tersimpan dari arsip milik ayah Evelyn Boesch, mantan dosen ilmu komputer Universitas ETH Zurich.

Merujuk keterangan Herbert Bruderer, ilmuwan ETH Zurich yang terlibat penemuan kembali buku petunjuknya, Zuse Z4 merupakan komputer digital tertua di dunia yang masih beroperasi. Zuse Z4 dibuat pada 1945, ukurannya sangat besar sampai membutuhkan satu ruangan khusus untuk menaruh semua prosesornya. Komputer digital ini menggunakan pita magnetik, dan baru bisa dioperasikan minimal oleh tiga orang.

Z4 diciptakan ilmuwan rezim Nazi. Ketika tentara Uni Soviet mendekat ke Berlin menjelang berakhirnya Perang Dunia II, para ilmuwan Jerman melarikan komputer itu ke kota Göttingen. Kota ini dipilih, karena di sana tempat tinggal Konrad Zuse—pencipta komputer digital tersebut. Zuse juga orang pertama yang sukses menciptakan program komputer di Eropa. Oleh Nazi, Zuse diminta membuat komputer yang bisa dipakai menghitung mekanisme peluncuran roket. Hasilnya adalah Z4.

Zuse sebenarnya tidak suka apabila ilmunya dipakai membuat senjata pemusnah massal. Karenanya dia sempat kabur jelang akhir perang ke kota kecil Bad Hindelang. Komputer Z4 yang dilarikan koleganya itu lantas dia sembunyikan di kandang ternak. Saat Jerman kalah perang dan diduduki Soviet serta tentara sekutu, Zuse sempat menyembunyikan identitas, lalu berdagang kayu pada petani lokal dan tentara Amerika yang mendirikan markas di kota itu.

Untungnya reputasi Zuse tidak ternodai setelah Perang Dunia II berakhir. Oleh komunitas ilmiah, dia dianggap sebagai bapak komputer modern. Z4, puncak pencapaiannya, dipinjam berbagai kampus dan dipelajari oleh banyak ilmuwan se-Eropa. Kala itu, hanya Z4 komputer yang bisa beroperasi secara digital di Benua Biru. Z4 sempat lama disimpan di ETH Zurich, sebelum dipindahkan kembali ke Jerman pada 1955. Nah, saat proses pemindahan inilah kemungkinan buku petunjuk pengoperasiannya tidak terbawa.

René Boesch, ayah dari Evelyn Boesch, saat itu meminjam Z4 dari Jerman untuk mempelajari perhitungan rancang bangun pesawat. Catatan detail Boesch membuktikan kalau Z4 bisa dipakai melakukan komputasi rumit. Z4 kemungkinan berjasa dalam proses pengembangan pesawat tempur P-16.

Jika merujuk catatan Boesch, Z4 bisa melakukan lebih dari 100 persoalan komputasi. “Mulai dari perhitungan matematika standar, mengukur trajektori roket, mengukur keseimbangan sayap pesawat, serta memperkirakan getaran pesawat,” tulis Bruderer.

Z4 pada masanya juga komputer tercepat di dunia. Semua jenis perkalian dan pembagian bisa dieksekusi setengah detik saja. Sementara pencarian akar butuh enam detik. Sayangnya, Zuse tidak pernah berhasil menciptakan komputer yang bisa digunakan orang banyak dan menyamai capaian Z4 sampai akhir hayatnya pada 1995.

Artikel ini pertama kali tayang di Motherboard


Buka juga :

Post a Comment

0 Comments