Header Ads

Rangkaian Elektronika : Inverter 12V to 220V menggunakan trafo CT dan penjelasannya

Inverter 12V to 220V menggunakan trafo CT 


Inverter 12V to 220V menggunakan trafo CT 

Rangkaian Inverter adalah sirkuit elektronik yang mengubah tegangan searah (DC) menjadi tegangan bolak-balik (AC). Rangkian ini berfungsi menghidupkan alat-alat listrik yang menerapkan sistem AC menggunakan sumber tegangan DC.

Disebut rangkaian Inverter (pembalik) karena rangkaian ini membalik level sebuah sinyal menjadi komplemennya. Dalam sirkuit ini, level yang diubah adalah level tegangan searah menjadi level tegangan bolak-balik.

Jika sobat adalah orang yang suka traveling atau sedang berada pada daerah yang akses listrik PLN nya terbatas, maka rangkaian ini sangat bagus sobat rakit dan dibawa bersama. Cukup untuk menyalakan lampu emergency, Charger HP atau laptop maupun kipas angin kecil.


Daftar Komponen yang digunakan
1. Resistor 29K (2)
2. Resistor 560 (2)
3. Resistor 4.7K (2)
4. Elco 1uF / >16V (2)
5. Transistor NPN C1815 (2)
6. Transistor BD139 (2)
7. Transistor TIP31C (2)
8. Diode 1N4007 (2)
9. Trafo CT 2-5 Ampere (1)

Skematik Rangkaian

Skema inverter sederhana dapat dilihat pada gambar berikut :



Cara kerja Rangkaian

Rangkaian inverter ini terdiri dari sebuah rangkaian pembangkit sinyal digital menggunakan konfigurasi Trasnsistor C1815, Resistor 15K dan Resistor 560 serta Elco 1uF. Kapasitor C1 dan C2 akan mengisi dan membuang muatan secara bergantian sehingga basis dari transistor C1815 aktif secara bergantian pula.

Sinyal digital yang dihasilkan kemudian diumpankan ke transistor BD139 melalui resistor 1K sehingga kedua transistor Q3 dan Q5 ini aktif secara bergantian pula.

Konfigurasi antara Q3 bersama Q4 dan Q5 bersama Q6 disebut konfigurasi Darlington. Konfigurasi darlington adalah 2 atau lebih trasistor yang antara kolektornya saling dihubungkan dan emitor bersama basisnya terhubung sehingga menghasilkan penguatan sebesar perkalian antara HFE dari kedua transistor tersebut.

Pada saat Q3 aktif, basis Q4 menjadi positif sehingga arus positif mengalir dari sambungan CT pada trafo melalui Q3 dan Q4 . Sehingga pada kumparan sekuunder trafo timbul medan magnet dengan arah tertentu.

Ketika Q3 tidak aktif maka colector dan emitor dari Q4 juga terputus sehingga medan magnet pada kumparan primer trafo akan diserap oleh kumparan primer sehingga menghasilkan tegangan AC pada kedua ujung kumparan Trafo.

Pada saat Q5 aktif, basis Q6 menjadi positif sehingga arus positif mengalir dari sambungan CT pada trafo melalui Q5 dan Q6 . Sehingga pada kumparan sekuunder trafo timbul medan magnet dengan arah sebaliknya.

Ketika Q5 tidak aktif maka colector dan emitor dari Q6 juga terputus sehingga medan magnet pada kumparan primer trafo akan diserap oleh kumparan primer sehingga menghasilkan tegangan AC pada kedua ujung kumparan Trafo.

Siklus ini berulang terus menerus dan menghasilkan output gelombang kotat sebesar 220V pada kumparan primer trafo. Frekuensi output yang dihasilkan adalah 50Hz.



Trafo yang dapat digunakan


Catatan :

Besaran daya output yang dihasilkan bergantung pada besaran Ampere pada trafo. Nilai yang disarankan adalah 2 sampai 5 ampere. Daya yang dihasilkan antara 20 sampai 100 watt tergantung nilai dari trafo yang sobat gunakan.
Transistor TIP31 dapat diganti dengan ekuivalen sepeti TIP41 atau juga dapat menggunakan TIP 3055 untuk mendapatkan daya output yang lebih besar.
Sebaiknya gunakan Heatsink pada transistor untuk menghindari panas yang ditimbulkan.

Selamat mencoba!


Buka juga :

Post a Comment

0 Comments