Wadah Styrofoam Mie Instan Bisa Menyebabkan Kanker |
Wadah Styrofoam Mie Instan Bisa Menyebabkan Kanker
Siapa di sini yang suka makan mie instan dalam gelas? Banyak dari Anda pasti menyukainya. Penyajiannya yang sangat mudah dan rasa yang nikmat membuat Anda ketagihan untuk selalu mengonsumsinya. Terlebih lagi, mie instan dalam gelas dapat Anda bawa ke mana-mana, di mana pun dan kapan pun Anda bisa membuatnya saat perut Anda “keroncongan”. Anda cukup menyeduhnya dengan air panas, tunggu beberapa menit, dan kemudian Anda sudah bisa langsung memakannya. Dalam waktu sekejap, tidak sampai setengah jam, perut Anda pun sudah kenyang kembali berkat mie instan.
Ya, banyak sekali penggemar mie instan dalam gelas, salah satunya mungkin Anda. Jika kita ke luar kota atau bepergian dengan teman ke tempat yang jauh (ke gunung atau laut, misalnya), mungkin mie instan dalam gelas merupakan bekal yang wajib dibawa. Namun, hati-hati jika mengonsumsinya terlalu banyak. Banyak kabar yang mengatakan bahwa wadah mie instan dalam gelas dapat menyebabkan kanker. Apakah ini benar?
Penelitian tentang wadah styrofoam sebagai penyebab kanker
Wadah styrofoam untuk makanan memang memudahkan kita, setelah kita memakainya kemudian kita bisa langsung membuangnya. Namun, di balik kemudahan yang ditawarkan tersebut, ternyata wadah styrofoam mempunyai dampak terhadap kesehatan Anda. Wadah makanan plastik atau biasa dikenal dengan wadah styrofoam mengandung bahan styrene, yang dapat membahayakan kesehatan Anda.
Selama ini sudah menjadi perbincangan bahwa styrene dalam wadah makanan dapat menyebabkan kanker pada manusia. Ada yang setuju dengan hal ini, namun juga ada yang menentangnya. Penelitian pun banyak dilakukan untuk mengungkap hal ini.
Menurut National Research Council di Amerika Serikat, wadah styrofoam yang mengandung styrene mempunyai sifat karsinogen terhadap manusia sehingga dapat menyebabkan kanker. Laporan National Toxicology Program, Department of Health and Human Services Amerika Serikat juga menunjukkan bahwa styrene telah dimasukkan ke dalam kelompok yang “cukup diantisipasi” dalam menyebabkan kanker. Tidak hanya kanker, styrene juga berhubungan dengan kerusakan saraf dan gangguan hormon.
Tapi, tidak semua wadah styrofoam berbahaya
Hubungan antara styrene dan kanker juga tergantung dari dosis, paparan, kuantitas, dan karakteristik bahan pembuat styrofoam yang digunakan sebagai wadah makanan. Styrofoam sebagai wadah makanan dapat menyebabkan kanker, hanya jika banyak komponen styrene berpindah ke makanan dan zat ini kemudian banyak menumpuk di tubuh Anda.
Namun, beberapa pihak juga mengatakan bahwa kandungan styrene dalam wadah styrofoam telah dikaji oleh badan pengatur, sehingga aman untuk digunakan sebagai wadah makanan. Di Amerika Serikat, styrene yang terkandung dalam wadah makanan juga sudah memenuhi aturan ketat dari Food and Drug Administration (FDA), sehingga aman digunakan. Tapi, bagaimanapun Anda perlu mewaspadainya.
Bagaimana dengan styrofoam sebagai wadah mie instan?
Penelitian yang dilakukan oleh Centre for Food Safety Hong Kong tahun 2009 menunjukkan bahwa sampel wadah mie instan yang digunakan saat penelitian sudah memenuhi standar total migrasi dan monomer styrene yang ditetapkan oleh FDA Amerika Serikat. Penelitian ini menguji seberapa besar zat dari wadah plastik yang dapat berpindah ke dalam mie, dengan cara menempatkannya pada suhu, waktu, dan kekuatan pengekstrak yang lebih parah dari biasanya.
Hasilnya, dari 30 wadah mie instan ditemukan hanya 5 wadah yang mengalami perpindahan zat berbahaya ke makanan dalam kadar zat jauh di bawah batas yang ditetapkan oleh FDA. Hal ini menunjukkan bahwa permukaan kontak wadah mie instan tidak akan memindahkan zat berbahaya ke makanan dalam jumlah yang tidak dapat diterima oleh manusia. Penelitian ini juga mengatakan bahwa jika digunakan dengan tepat wadah untuk mie instan tidak menyebabkan masalah keamanan pangan.
Zat berbahaya dalam wadah mie instan mungkin dapat berpindah ke dalam mie. Namun, tingkat perpindahan ini tergantung dari berbagai faktor, seperti sifat kimia pada bahan, konsentrasi zat, volume makanan per satuan luas, jenis makanan (di mana makanan yang berlemak dan cair lebih mudah menyerap zat dalam plastik tersebut), suhu selama kontak, dan lamanya kontak antara wadah dengan makanan. Perpindahan zat juga lebih banyak pada suhu yang lebih tinggi dan waktu kontak yang lebih lama.
Bagaimana cara makan mie instan dalam gelas supaya aman?
Sudah dijelaskan di atas bahwa monomer styrene dalam wadah styrofoam mie instan mungkin dapat menyebabkan kanker. Maka untuk meminimalkan risiko ini, sebaiknya Anda ikuti saran-saran berikut ini:
Sebelum membuat mie instan dalam gelas, sebaiknya baca baik-baik petunjuk penyajian. Ikuti selalu petunjuk penyajian yang tertera di dalam kemasan.
Jangan pernah menggunakan microwave untuk memasak mie instan dalam gelas, kecuali petunjuk penyajian pada produk tersebut mengizinkannya. Terkadang, mie instan dalam gelas memiliki petunjuk penyajian yang berbeda-beda. Microwave dapat menghasilkan panas tinggi yang membuat zat styrene dari styrofoam terlepas dan mampu berpindah ke makanan.
Saat membeli mie instan dalam gelas, sebaiknya perhatikan keutuhan kemasannya. Jangan memilih produk dengan kemasan yang sudah rusak.
Jangan menyajikan mie instan dengan air panas pada kemasan yang rusak. Hal ini juga dapat membuat zat-zat racun dari wadah berpindah ke makanan.
Sebaiknya seduh mie instan dengan air panas, bukan air mendidih (di atas 100°C). Suhu air rata-rata akan turun menjadi 85°C dalam satu menit dan kemudian turun lagi menjadi 60°C dalam waktu 30 menit. Suhu air yang lebih dari 100°C dapat membuat zat berbahaya dari wadah foam tersebut terlepas dan berpindah ke makanan.
Buka juga :
0 Comments