Header Ads

Cerita Sedih Miliuner Pendiri Huawei, Hidup di Rumah Reot Hingga Harus Makan Gandum

Pendiri huawei ren zhengfei dan xi jinping


Cerita Sedih Miliuner Pendiri Huawei, Hidup di Rumah Reot Hingga Harus Makan Gandum


CEO Huawei Ren Zhengfei sebelumnya dikenal sebagai orang yang tertutup. Namun, kini dia membuka diri menceritakan tentang bagaimana dirinya memulai Huawei.

Kini di usia 75 tahun, dia memiliki kekayaan sebesar USD 1,3 miliar atau Rp18,28 triliun (USD 1 = Rp14.066). Ren menempati posisi ke-276 untuk orang terkaya di China dalam Bilionaires Indek menurut Forbes.

Sebelum meraih kesuksesannya berkat Huawei, Ren lebih dulu merasakan hidup susah. Dia terlahir dari keluarga miskin, yang hanya memakan tanaman sereal seperti, jagung atau gandum. Kondisi tempat tinggalnya pun sudah rusak, dinding rumahnya sudah retak.

Ren lahir di kota kecil, yang bernama Zhenning Buyei Miao Autonomous County, yang saat itu penduduknya sangat miskin. Sehingga dia tidak mengetahui dunia luar. Orang tua Ren adalah seorang guru, maka dia adalah satu-satunya anggota keluarga yang mendapatkan pendidikan tinggi.

Seperti mengutip Business Insider, pada tahun 1974, dia sempat menjadi tentara sebagai teknisi laboratorium militer dan ditempatkan di Liaoyang, provinsi pedesaan di Cina Timur Laut. Lalu, dia membangun rumah sederhana bersama tentara-tentara lain, untuk berlindung dari dinginnya angin.


Miliki Pekerjaan Kedua

Setelah menjadi teknisi militer, dia memiliki pekerjaan kedua. Namun, dia dipecat. Beberapa tahun kemudian, dia memulai bisnis Huawei. Awalnya semua investor menarik diri. Meskipun begitu, Ren tetap berjuang, dan memulai dengan modal awal sebesar USD 3000 atau Rp42 juta.

"Terlepas dari kondisi kehidupan yang sulit ini, pekerjaan teknik kami sebenarnya cukup maju dan sangat otomatis, dan kami memiliki kesempatan langka untuk belajar. Jadi terlepas dari kondisi kehidupan yang sulit, kami sangat bahagia. Pabrik itu seperti sebuah oasis di padang pasir," ujar Ren dalam wawancara dengan BBC.


Julukan

Saat menjadi teknisi militer, dia dikenal sebagai penemu yang banyak bereksperimen, dan menciptakan berbagai mesin, seperti membangun generator tekanan standar bola mengambang menggunakan nol referensi atau cetak biru.

Maka, dia diberi julukan "Ren-Tech" oleh tentara lain. Selanjutnya, pada tahun 1987, saat dia berusia 44 tahun, seperti perusahaan raksasa China lainnya, Alibaba. Huawei juga lahir di sebuah apartemen kecil.

Ternyata, saat itu bisnis yang dilakukan oleh Ren tidak mendapatkan bantuan satu sen pun dari pemerintah. Dia kemudian mengumpulkan sendiri para investor, meskipun akhirnya para investor itu menarik diri. Setelah Huawei berhasil, terdapat kendala lain, yakni perusahaan Hong Kong memutuskan pasokan switch.

Meskipun begitu, dia membuat sendiri pada tahun 1990."Pada saat itu, kami tidak punya pilihan lain, Kami tidak memikirkan apa yang akan terjadi jika kami gagal."


Buka juga :

Post a Comment

0 Comments