Harold Hamm |
Miliuner ini Makin Kaya Rp28 T per Hari Karena Kilang Terbesar Dunia Diserang
Penyerangan kilang minyak terbesar milik Saudi Aramco pekan lalu membuat harga minyak naik tinggi. Dilaporkan, fasilitas minyak raksasa tersebut kehilangan setengah dari pasokan minyaknya.
Imbasnya, 5 persen pasokan minyak global hilang. Tak heran jika negara-negara yang masih menggantungkan kebutuhan minyak pada Arab, seperti India, Korea Selatan, China hingga Indonesia, kelimpungan.
Namun, laiknya setiap kejadian pasti ada sisi baik dan buruknya. Mengutip laman Financial Post, Rabu (18/9), miliarder ini justru makin kaya hingga USD 2 miliar alias Rp28 triliun (asumsi kurs Rp14.077) per harinya karena lonjakan harga minyak dunia.
Miliarder bernama Harold Hamm ini merupakan pengelola perusahaan minyak dan gas, Continental Resources Inc. Sejak insiden kemarin, saham perusahaannya melonjak hingga 22 persen pada perdagangan Senin (16/9/2019) lalu.
Dengan demikian, nilai kekayaan miliarder ini juga bertambah menjadi USD 11,6 miliar. Sebagai informasi, Hamm punya porsi kepemilikan saham di perusahaan hingga 77 persen.
Sementara, penyerangan terhadap kilang minyak Arab tersebut diduga dilakukan oleh kelompok Huthi dari Iran. Sekitar 10 unit drone yang meluluhkan kilang tersebut membuat harga minyak melonjak hingga 19 persen, tertinggi sejak 1991.
2 Kilang Terbesar Diserang Drone, Siap-siap Harga Minyak Dunia Naik
Kilang Minyak Terbakar |
2 Kilang milik Saudi Aramco baru saja diserang oleh pesawat tanpa awak. Amerika Serikat menuding Iran berada di balik aksi tersebut. Serangan pemberontak ini dinilai menjadi yang terbesar sepanjang sejarah kerajaan Arab Saudi.
Dilansir dari The New York Times, Minggu (15/9), melaporkan 2 kilang minyak tersebut mampu memproduksi total 8,45 juta barel minyak per hari. Saudi Aramco mengatakan 5,7 juta barel produksi terganggu dampak dari serangan ini. Besaran tersebut setara sekitar 5 persen dari produksi minyak mentah harian dunia.
Belum diketahui seberapa parah kerusakan kilang sejauh ini. Namun, penutupan fasilitas dalam beberapa hari ke depan akan mengganggu pasokan minyak dunia.
Presiden dari Rapidan Energy Group, Robert McNally, mengatakan harga minyak dunia akan naik sedikit. Namun, dampak paling terasa terjadi pada ekonomi dunia yang merosot.
"Abqaiq sejauh ini adalah fasilitas minyak terpenting dunia," ujarnya.
Pemerintah Amerika Serikat menyatakan siap untuk melepas cadangan minyaknya dalam menjaga stabilitas harga dunia.
Presiden Donald Trump juga mengatakan siap bertemu dengan Presiden Iran Hassan Rouhani membahas mengenai perjanjian nuklir. Di mana, Iran diminta untuk menghentikan program senjata balistik dan dukungannya pada kelompok pemberontak.
Sebelumnya, dua fasilitas kilang minyak milik Arab Saudi, Abqaiq dan Khurais, terbakar setelah mendapat serangan drone, Sabtu (14/9). Kedua kilang minyak tersebut merupakan fasilitas terpenting milik Saudi Aramco.
AS Tuding Iran Otak Penyerangan
Otak Penyerangan |
Pemerintah Amerika Serikat mengklaim memiliki bukti intelijen dan sejumlah foto satelit yang memperlihatkan dampak penyerangan terhadap kilang minyak Arab Saudi Aramco pada 14 September lalu.
Berdasarkan bukti-bukti intelijen itu, Amerika menuding Iran kemungkinan bertanggungjawab atas serangan di dua ladang minyak utama di Arab Saudi yang membuat pasar global dalam kekacauan.
Dalam sebuah pengarahan kepada media pada Minggu 15 September 2019 lalu, para pejabat memberikan bukti dalam upaya untuk mendukung tuduhan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada hari Sabtu bahwa serangan terhadap fasilitas Abqaiq dan Khurais di Arab Saudi dilakukan oleh Iran.
Fasilitas Abqaiq terletak di wilayah Buqyaq di timur Arab Saudi. Itu adalah salah satu fasilitas minyak paling penting di Arab Saudi, dan serangan itu mengurangi separuh produksi minyak kerajaan, menyebabkan lonjakan harga 'emas hitam' global.
Buka juga :
- Mengupas Data 5 Negara Terkaya di Benua Afrika
- Orang Tua Tajir Melintir, Ini Pekerjaan Anak-Anak Konglomerat Indonesia
0 Comments