ilustrasi orang kaya |
5 Orang Kaya Dipecat dari Perusahaan Sendiri
Sukses mendirikan perusahaan belum tentu akan membuat Anda bisa bertahan selamanya pada usaha tersebut. Sebagai bukti, banyak para pendiri usaha dunia justru harus meninggalkan kursi empuknya. Ini dipicu karena masalah produk, pegawai, konsumen, hingga tuntutan investor.
Jadi, menjadi pendiri perusahaan otomatis tak menjamin punya posisi yang aman. Faktanya banyak pendiri perusahaan harus hengkang dari perusahaan yang bangun. Beberapa di antaranya merupakan miliarder yang kini dikenal dunia.
Steve Jobs
Steve Jobs |
Steve Jobs masih menjadi legenda di Silicon Valley, pusat teknologi di dunia. Jobs menghabiskan masa mudanya untuk mendirikan Apple, tetapi kariernya di Apple sempat terhenti ketika usianya beranjak 30 tahun.
Pada tahun 1985 dikeluarkan dari Apple adalah karena kegagalan Mac generasi kedua. Ia juga dikabarkan berselisih dengan John Sculley, mantan CEO Pepsi yang diajak Steve Jobs bekerja di Apple sebagai sosok "pengawas" mengingat usia Jobs yang masih muda.
Pemecatan itu sempat membuat Jobs sangat sakit hati, meski kemudian ia berhasil bangkit dan mendirikan dua perusahaan sukses: NeXT dan Pixar. Jobs pun kembali memimpin Apple pada pertengahan 1990-an.
Travis Kalanick
Travis Kalanick |
Uber menjadi perusahaan ride-hailing pertama yang mencapai kesuksesan besar. Pertama berdiri tahun 2009, Travis berhasil mereformasi dan mendisrupsi dunia transportasi. Para "adik kelas" Uber pun menjamur di berbagai negara.
Kalanick berhasil menjadi miliarder berkat Uber, sayangnya kepemimpinan pria itu dipenuhi kontroversial. Ia dipandang sebagai tukang bully dan punya sifat pemarah.
Akhirnya, pada tahun 2017 seorang pengemudi Uber mengajak Kalanick berdebat soal kebijakan tarif yang menurun. Si pengemudi juga merekam perdebatan panas mereka hingga tersebar di internet.
"Kau tahu? Beberapa orang tidak suka bertanggung jawab atas kelakuan mereka. Mereka menyalahkan segala hal dalam hidup mereka ke orang lain," ujar Kalanick sambil emosi.
Buntut dari kejadian itu adalah Kalanick dilengserkan dari Uber. Kini, ia masih aktif di dunia startup sebagai venture capitalist.
Adam Neumann
Adam Neumann |
Yang terbaru adalah Adam Neumann, co-founder dan CEO WeWork, sebuah perusahaan yang menyediakan ruang kerja. Neumann dikritik pihak investor dan dewan direksi karena gaya kepemimpinannya.
Beberapa kelakuannya yang membuat perusahaan resah seperti mengkonsumsi marijuana di pesawat pribadinya hingga kebanyakan berpesta. Ia juga sempat memberikan kuasa bagi istrinya untuk menunjuk penerus jika dirinya wafat, hak itu akhirnya dibatalkan.
Neumann resmi mundur pada Selasa, 24 September 2019. Ia mengakui sudah terlalu banyak distraksi dalam perusahaan yang ia bangun.
Jack Dorsey
Jack Dorsey |
Jack Dorsey mendirikan Twitter pada tahun 2006. Tak disangka, Twitter menjadi platform yang amat populer dan servernya kerap down. Pada 2008, Dorsey harus legowo untuk meninggalkan jabatannya sebagai CEO.
Nasib Dorsey bisa dibilang mirip Steve Jobs, karena dia berhasil kembali menjabat sebagai CEO Twitter di tahun 2015.
Hingga kini, Dorsey relatif menjalankan posisinya sebagai CEO dengan tenang. Tugas Dorsey juga cukup menantang karena Presiden Amerika Serikat hobi memakai Twitter untuk menyampaikan segala kebijakan dan kekesalannya.
Mark Pincus
Mark Pincus |
Mark Pincus mencapai kejayaan bersama dengan kemakmuran FarmVille. Pincus merupakan co-founder dari Zygna yang memproduksi banyak game di Facebook.
Industri game di Facebook ternyata tidak mudah karena selera pemain cenderung berganti. Pada 2013, ia dilengserkan sebagai CEO. Lalu, pada 2015 ia kembali diangkat sebagai CEO sebelum akhirnya kembali meninggalkan Zynga.
Buka juga :
- Mengupas Data 5 Negara Terkaya di Benua Afrika
- Dulu Kaya Raya, Kini Para Pengusaha Ini Hidup Miskin & Melarat
0 Comments