Header Ads

3 Kunci Sukses Jeff Bezos, Orang Terkaya Dunia Pendiri Amazon

Orang Terkaya Jeff Bezos


3 Kunci Sukses Jeff Bezos, Orang Terkaya Dunia Pendiri Amazon


Tidak mudah bagi seorang Jeff Bezos bertransformasi menjadi orang terkaya di bumi. Dibutuhkan waktu dan kerja keras luar biasa untuk membangun kekayaan serta kesuksesan hingga menjadi seperti saat ini.

Pada Juli 1994, pertama kalinya Jeff Bezos memulai bisnis. Perusahaan pertamanya dinamakan "Cadabra, Inc.". Sayangnya, nama ini tidak bertahan lama karena tidak menjual. Digantilah nama Cadabra menjadi Relentless.

Pada 1994, saat Jeff tengah membaca kamus bahasa untuk nama perusahaannya, dia memutuskan Amazon sebagai kata yang tepat. Bukan tanpa sebab Jeff Bezos memilih kata ini.

Menurutnya, Amazon adalah sungai terbesar di dunia. Seluruh sungai yang diklaim terbesar dunia masih kalah dengan Amazon.

Selama 25 tahun perjalanan kariernya, Jeff Bezos mengalami fase yang begitu naik-turun. Hingga akhirnya kini, Amazon menjadi salah satu e-commerce terbesar yang bernilai USD 950 miliar dan membuatnya menjadi orang terkaya di bumi.

Tentunya kesuksesan yang diraih Jeff Bezos membuat banyak orang bertanya-tanya. Apa saja strategi dia untuk sukses, dan menjadi orang terkaya seperti saat ini? Dilansir dari laman CNBC, berikut tiga hal yang membuat Jeff Bezos sukses dan kaya raya.


Tetapkan Visi dan Target untuk 2 Atau 3 Tahun Mendatang

"Visi adalah hal terpenting, namun jangan kejar visi ini untuk jangka pendek," ujar orang terkaya di dunia tersebut.

Menurut Bezos, Anda harus menggunakan sebagian besar waktu untuk mengerjakan hasil yang akan dicapai tahun ini atau bahkan dua hingga tiga tahun mendatang.

Dia mencontohkan, laporan triwulanan Amazon saat ini ditentukan oleh hasil kerja tahun-tahun sebelumnya. "Saat ini para eksekutif senior Amazon mengerjakan sesuatu untuk hasil triwulan di 2021 atau 2022."


Siap Menerima Kritik

Tak peduli seberapapun sukses Anda, kritik akan selalu datang menerpa. "Sangat naif untuk percaya kita akan bebas dari kritik. Anda harus terbiasa dengannya," ujar Bezos.

"Satu hal yang selalu saya katakan pada tiap orang adalah jika Anda berniat melakukan suatu hal baru atau inovatif, Anda harus siap untuk tak dimengerti. Jika Anda tidak bisa menerima, maka jangan lakukan apapun."

Bezos menghadapi keraguan saat ingin meninggalkan pekerjaannya di Wall Street dan memulai Amazon. Saat itu, dia belum genap berusia 30 tahun dan sudah dipercaya menjadi wakil presiden sebuah lembaga keuangan. Bahkan, pimpinannya saat itu sangat dia kagumi. Intinya tidak ada alasan baik finansial maupun personal yang membuatnya harus berhenti.

Bezos pun mengutarakan keinginannya untuk menjual buku secara daring pada bosnya. Dan apa yang dikatakan bosnya saat itu? "Itu terdengar seperti rencana yang bagus, namun akan lebih bagus jika rencana itu dikerjakan orang lain yang belum memiliki pekerjaan dan posisi yang baik seperti dirimu."

Meskipun terdengar logis, Bezos pada akhirnya harus bangga pada keputusannya meninggalkan pekerjaannya dan mengambil risiko. Sebab, jika tidak, tidak akan ada Amazon seperti yang dikenal sekarang dan dirinya tak akan menjadi orang terkaya dunia.

"Sebab jika tidak, saya akan selalu dihantui rasa bersalah karena tidak pernah mencoba. Setelah berpikir lama, saya akhirnya memutuskan untuk mengambil risiko dan mengejar keinginan saya," tutur Bezos.


Berani Eksplorasi

Memang efisien adalah bagian penting dalam kultur kerja Amazon. Namun, Bezos juga menekankan pentingnya meluangkan waktu untuk bereksplorasi menemukan solusi pada suatu masalah agar Anda terbebas dari rasa penasaran.

"Sejak Amazon pertama didirikan, kita ingin menciptakan kultur kerja yang membangun. Orang-orang yang selalu penasaran, dan selalu ingin mencari tahu. Mereka itulah penemu sesungguhnya," ujar Bezos.

"Mereka telah memikirkan solusi atas layanan yang kita gunakan saat ini di jauh-jauh hari. Mereka menciptakan, meluncurkan, menciptakan ulang, meluncurkan, memulai kembali, mengulang, lagi dan lagi. Mereka tahu kesuksesan tidak datang mudah."

Dari waktu yang dibuang untuk mencoba itulah ditemukan suatu hal besar baru. "Sering kali dalam bisnis, Anda tahu apa yang diinginkan, dan ketika Anda melakukannya, Anda menjadi sangat efisien. Buat rencana dan eksekusi," jelas Bezos.

"Namun sebaliknya, mencoba-coba dalam bisnis adalah tidak efisien, namun juga bukan hal yang buruk. Anda harus bisa melakukan keduanya."


Buka juga :

Post a Comment

0 Comments